Ga sengaja kemarin menyimak satu reels dari seorang komika yang mungkin umurnya udah lewat 40, dan dia bilang gini kira-kira


"sebenernya gue udah mulai kuatir sih, soalnya katanya umur 40 itu ya udah gitu, kalo kaya ya segituu. kalo miskin susah ya segitu juga seterusnya."



Umurku tahun ini adalah 37, tiga tahun lagi menuju 40. dan aku masih kayak gini. belum punya kerjaan tetap, spesialisasi ga jelas, ga punya fokus, ga punya goal jelas soal hidup. Padahal 3 tahun lagi udah mau 40.



Terus terang, aku udah selesai dengan masa lalu, ga pernah lagi menyesal kenapa gini gitu di masa lalu, aku cukup puas dengan apa adanya diriku sekarang. Bisa nulis, aware sama teknologi, cukup paham dengan content creating (khususnya foto, video juga bisa), mudah paham bahasa inggris, cukup kritis dalam membaca dan mencari knowledge secara otodidak, jadinya ga sesulit itu untuk belajar sesuatu lewat internet, termasuk tentang digital marketing juga.


Honestly, bekalku sebagai manusia yg produktif seharusnya bisa membawaku kemana saja, tapi dunia sosialku yang sempit, awkward, penakut sama orang dan lingkungan baru, tukang penghindar apalagi untuk sesuatu yang masih asing. Hal-hal sosial seperti ini sekarang ternyata sangat menyulitkanku untuk mencari kerja ataupun membuat bisnis baru.


Dibilang kuatir sama masa depan, ya iya sih... ga bisa dipungkiri. Tapi akupun sadar bahwa umurkupun (jangankan sampe 40), soal besok lusa pun ga tahu.


Pilihanku sekarang adalah fokus pada hari ini, apa yang bisa dilakukan biar lebih baik dari kemarin. Udah mesti punya fokus dan goal, biar terarah dan tahu mesti ngapain setiap harinya, apalagi di masa-masa menganggur seperti ini.

Wish me luck ya!

3 comments:

mufazaHD said...

khawatir itu wajar, setelah baca tulisan di atas entah kenapa kilasan scene film Forest Gum muncul, scene kotak coklat, kurang lebih, "Life is like a box of Chocolate, u never know what u will get" aku pengin kaya Forest yang hidup di masa "sekarang" fokus gitu menjalani hidup tanpa khawatir selain sekarang, tp jelas itu mustahil untuk diriku yang suka overthinking T_T

Adynura said...

@MufazaHD aku juga pernah nonton film forest gum tapi lupa yg bagian ini, rewatch nih kayaknya, hehe..

dan bener, memang pilihan yang paling mewaraskan adalah dengan fokus pada present moment karena itu yg emang bisa kita lakukan.

kalo soal overthinking mah, kita sama brarti...

semoga pelan tapi pasti, kita bisa overcome kebiasaan overthinking kita biar ga berlebihan dan menghambat kehidupan

semangat buat kita!
terima kasih mas mufaza!

Sukacita said...

Sebelum jauh berkomentar atas tulisanmu yang manis ini,
ijinkan memperkenalkan diri.

Salam kenal ya dari Nik Sukacita, pejuang #hidupberkehidupan.

Terkait tulisanmu tentang umur 40, mungkin lebih tepat kalimatnya, umur segitu sudah perlu tahu apa yang dimau, mengerti tujuan untuk apa ada dibumi.

Tapi jika belumpun tidak jadi soal, segalanya butuh proses, setiap insan memiliki waktu berbeda, contoh saja pemilik KFC, beliau disebut berhasil diusia 60 an, jadi selalu ada waktu jika memang sungguh-sungguh mencarinya.

Soal Skill, apa yang dikau tulis memang sudah cukup untuk jadi alat untuk mencapai apa yang diinginkan.

Selamat berjuang ya dan terima kasih sudah hebat.

Post a Comment